Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran, Arab Saudi dan Negara Teluk Waspadai Efek Radiasi
Pemantauan Ketat dari Arab Saudi
Setelah serangan udara Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran, Arab Saudi segera mengaktifkan sistem pemantauan radiasi nasionalnya. Otoritas Pengawas Nuklir dan Radiologi Saudi menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan adanya kontaminasi radiasi di wilayah Kerajaan. Pemantauan dilakukan secara intensif di seluruh negeri sebagai langkah antisipatif terhadap potensi dampak lingkungan dari serangan tersebut.
Kekhawatiran Regional dan Tindakan Pencegahan
Negara-negara Teluk lainnya seperti Qatar dan Uni Emirat Arab juga meningkatkan kewaspadaan mereka. Meskipun risiko kontaminasi radiasi dinilai rendah, langkah-langkah pencegahan tetap diambil untuk memastikan keselamatan publik. Pemerintah Iran sendiri menyatakan bahwa tidak ada kebocoran radiasi dari fasilitas yang diserang, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan.
Serangan dan Dampaknya terhadap Stabilitas Kawasan
Serangan ini menambah ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Meski Presiden AS Donald Trump menyebut operasi ini sebagai “sangat sukses”, banyak pihak khawatir akan dampak jangka panjangnya, baik dari sisi keamanan regional maupun lingkungan. Seruan untuk membuka jalur diplomasi kembali menggema dari berbagai negara dan organisasi internasional.